Jokowi Cawe-Cawe pada Pilpres 2024, Anies Baswedan Pastikan Koalisi Perubahan Tetap Solid

Meskipun Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pernyataan tentang niatnya untuk “cawe-cawe” dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, dengan tegas menegaskan bahwa koalisinya tetap solid. Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Agenda-agenda dasar yang telah disepakati tetap menjadi fokus utama bagi Anies Baswedan dan koalisinya. Salah satunya adalah menangani masalah kemiskinan dan ketimpangan, yang menjadi prioritas dalam upaya mencapai keadilan sosial. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk memastikan adanya kesetaraan kesempatan bagi semua individu serta menciptakan lapangan kerja yang merata di seluruh wilayah.

“Kami terus fokus di tema-tema ini, dan kami yakin Pemilu besok, Pilpres besok, menjadi tempat untuk kontestasi gagasan, rekam jejak, dan program,” ujarnya ketika ditemui di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan (30-05-2023).

Anies Baswedan Mengajak Seluruh Kader Partai dan Relawan Agar Meningkatkan Kinerja

Setelah melalui diskusi intensif dengan koalisinya, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa semua pihak telah mencapai kesepakatan untuk menjaga kekompakan dan solidaritas. Dalam upaya memajukan kesejahteraan masyarakat, ia mengajak kader partai politik dan relawan untuk meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi maksimal.

“Saya mengajak para kader partai, para relawan untuk mari kita kerja terus, mari kita tingkatkan semangat, yakin bahwa ikhtiar kita untuk kebaikan masyarakat,” ujarnya

Aspirasi dan kekhawatiran dari masyarakat terkait pernyataan Jokowi mengenai “cawe-cawe” disampaikan oleh Anies, termasuk isu penjegalan dan kriminalisasi. Namun, Anies berharap agar kekhawatiran tersebut tidak terbukti benar dan pemilu dapat berlangsung dengan integritas dan keadilan yang terjamin.

“Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, kriminalisasi, tidak netralnya Pemilu, ada kekhawatiran tentang caleg dan partai yang mungkin dapat perlakuan tidak fair, capres yang mendapat perlakuan tidak fair kemudian juga potensi kecurangan,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dalam konteks sebelumnya, Presiden Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan mempertahankan netralitasnya dalam Pemilihan Presiden 2024. Ia mengklaim bahwa tindakan tersebut diambil demi kepentingan negara, dan bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi atau praktis.

“Saya harus cawe-cawe,” kata presiden Jokowi saat berbincang-bincang dengan para pemimpin media massa di Istana Merdeka, pada Senin (29-05-2023).

Demi kepentingan negara, Presiden mengungkapkan bahwa keputusannya untuk turut campur dalam Pilpres 2024 bukanlah untuk kepentingan praktis semata. Selain itu, ia menekankan bahwa aparatnya tidak akan salah menafsirkan pernyataannya dan tidak akan bertindak dengan dukungan yang tidak adil terhadap salah satu calon.

You May Also Like

About the Author: makka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *